BANDUNG, suaramerdeka.com - Ketua Komite Nasional  Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi mengingatkan kondisi  alam dan cuaca harus benar-benar disikapi secara arif oleh pelaku  penerbangan. Hal tersebut dikatakan Tatang Kurniadi saat berbicara  tentang angka kecelakaan udara sepanjang 2011 di Bandung, Rabu (18/1).
Menurut  dia, frekuensi kecelakaan udara yang mencapai 30 kejadian tahun lalu  menunjukan peningkatan dibanding sebelumnya. Kebanyakan kecelakaan itu  melibatkan pesawat kecil terutama di Papua. Dibanding kecelakaan laut  dan darat, Tatang menyebut kondisinya bertolak belakang. Kecelakaan laut  dan darat bahkan mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil  investigasi, pesawat yang nahas itu laik terbang. Jam terbang pilot juga  memadai. Persoalan yang kemudian menjadi sorotan adalah kontur alam dan  cuaca. "Pilot perlu diberi kekuatan manajemen dalam menghadapi kontur  alam dan cuaca, apa yang harus dilakukan, jangan dipaksakan," tandasnya.
Dia  yang juga mantan pilot tak menampik wilayah Papua dan Sumatera memang  memberikan tantangan bagi pilot. Hanya saja, pilot tetap mempunyai  batasan. "Harus diingatkan, manusia tidak ada yang sempurna, ada human  factor," katanya.
Dalam kaitan itu, dia meminta semua pihak mengedepankan faktor keselamatan
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar